Senin, 08 Oktober 2018

HAKIKAT ILMU KIMIA

Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang sifat, struktur materi, komposisi materi, perubahan, dan energi yang menyertai perubahan tersebut. Hakikat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bias mengalami perubahan  bentuk maupun susunan partikelnya menjadi bentuk lain sehingga terjadi deformasi, perubahan letak susunan. Ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang semula. Untuk mempelajari ilmu kimia harus menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan cara menjawab pertanyaan ilmiah melalui penelitian dan eksperimen.
Terdapat beberapa langkah dalam metode ilmiah, yaitu:
1.     Menemukan masalah
2.     Mengumpulkan informasi
3.     Membuat hipotesis
4.     Melakukan eksperimen
5.     Melakukan pengolahan data
6.     Membuat kesimpulan
Metode ilmiah merupakan suatu siklus dalam penyusunan teori. Teori tersebut harus dapat dibuktikan kebenarannya berdasarkan pengamatan (fakta empiris). Apabila bukti empiris tidak sesuai dengan teori yang disusun, maka harus dilakukan eksperimen ulang dan disusun teori baru yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.

Peranan Ilmu Kimia
1.     Bidang Kedokteran
Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi.
2.     Bidang Pertanian
Ilmu kimia digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman pertanian, misalnya dalam penggunaan dan pembuatan pupuk, pemuliaan tanaman, serta dalam pengolahan hasil pertanian.
3.     Bidang Geologi
Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan gas dan minyak bumi. Proses penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini untuk membantu memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang bebatuan atau “benda-benda” alam.
4.     Bidang Biologi
Bidang ini khusus mempelajari tentang makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Proses kimia yang berlangsung dalam makhluk hidup meliputi pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, fermentasi, fotosintesis, dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut, diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa yang ada, seperti karbohidrat, protein, vitamin, enzim, lemak, asam nukleat, dan lain-lain. Meskipun secara umum, bidang ini lebih erat kaitannya dengan ilmu biologi, namun manfaat ilmu kimia juga berpengaruh dalam bidang biologi ini.
5.     Bidang Hukum
Manfaat ilmu kimia dalam bidang hokum adalah  untuk pemeriksaan peralatan bukti kriminalitas (kriminologi). Bagian tubuh tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa struktur DNA-nya karena struktur DNA setiap orang berbeda-beda. Pemeriksaan ini melibatkan ilmu kimia.
6.     Bidang Mesin
Manfaat Ilmu kimia dalam bidang permesinan yaitu mempelajari komposisi dan sifat logam yang baik untuk pembuatan mesin, mempelajari sifat, komposisi bahan bakar dan minyak pelumas mesin.
7.     Bidang Teknik Sipil
Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-bahan bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan dikemudian hari.
8.     Bidang Arkeologi
Ilmu kimia digunakan untuk meneliti fosil, misalnya untuk menentukan usia fosil dapat digunakan radioisotop C–14 .
9.     Bidang Kecantikan
Ilmu kimia juga dapat diterapkan dalam pembuatan kosmetik, misalnya sabun, pelembab, pembersih wajah, parfum, dan sebagainya.
Keselamatan Kerja Laboratorium
1.     Tata Tertib Laboratorium
a.    Tidak boleh membawa keluar bahan-bahan kimia keluar laboratorium tanpa seijin guru
b.    Tidak boleh membawa makanan dan minuman ke dalam laboratorium
c.     Menggunakan jas lab dan sepatu ketika melakukan percobaan di laboratorium
d.    Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
e.     Jika dalam melakukan percobaan tidak mengerti atau ragu-ragu, hendaknya segera bertanya kepada guru.
f.     Jika ada alat yang rusak atau pecah, hendaknya dengan segera dilaporkan kepada guru.
g.    Jika terjadi kecelakaan, sekalipun kecil, seperti terkena kaca, terbakar, atau terkena bahan kimia, hendaknya segera dilaporkan ke guru.
h.     Etiket (label) bahan yang hilang atau rusak harus segera diberitahukan kepada guru, agar dapat segera diganti.
i.      Setelah selesai percobaan, alat-alat hendaknya dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan bersih.
j.      Buanglah sampah pada tempatnya.
k.     Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kran air dan gas ditutup, dan kontak listrik dicabut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat-zat kimia, yaitu:
a.     Tabung reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh diarahkan ke wajah sendiri atau orang lain.
b.    Senyawa kimia tidak boleh dibau.
c.     Larutan kimia yang tertuang di meja praktikum atau di lantai dibersihkan segera dengan cara: asam pekat dinetralkan dahulu dengan serbuk NaHCO3. Basa kuat dinetralkan dahulu dengan serbuk NH4CI, kemudian ditambah air yang cukup.
d.    Larutan pekat yang tidak terpakai harus dibuang setelah diencerkan dengan air terlebih dahulu. Mulut tabung reaksi atau bejana, selama digunakan untuk pencampuran atau pemanasan tidak boleh ditengok langsung.
e.     Senyawa/zat kimia tertentu (asam kuat dan basa kuat) tidak boleh dicampur karena akan terjadi reaksi yang dahsyat, kecuali sudah diketahui pasti tidak menimbulkan bahaya.
f.     Penggunaan pelindung wajah sangat diperlukan jika menangani zat-zat/ senyawa-senyawa kimia yang berbahaya, dan jangan mengembalikan zat/senyawa kimia yang terlanjur tertuang untuk dikembalikan ke botol asalnya.
2.     Jenis Bahaya Kerja di Laboratorium
Bahaya akibat praktikum di laboratorium di antaranya adalah:
a.     Bahaya radioaktif, contoh: penyakit akibat terkena bahan radioaktif.
b.    Bahaya api, contoh: luka terbakar api.
c.  Khusus pada kecelakaan akibat api, pada umumnya akibat kelengahan manusia atau tidak sepengetahuan manusia.
d.    Bahaya biologi, contoh: penyakit akibat menggunakan mikroorganisme/jasad renik.
e.    Bahaya listrik, contoh: terkena arus listrik.
f.     Bahaya mekanis, contoh akibat terkena alat- alat bergerak/berputar.

 3.     Peralatan Kerja di Laboratorium
Nama
Gambar
Fungsi
Tabung reaksi
Untuk mereaksikan larutan dalam jumlah kecil
Rak tabung reaksi
Untuk meletakkan tabung reaksi
Erlenmeyer
Sebagai wadah larutan
Gelas Beker
Sebagai wadah larutan
Gelas Ukur
Untuk mengukur volume larutan
Termometer
Untuk mengukur suhu
Pengaduk
Untuk mengaduk
Bunsen
Sebagai sumber panas dalam proses pemanasan
Kawat Kasa
Untuk alas pemanasan dan meratakan panas
Tripod
Penyangga peralatan dalam proses pemanasan
Kaca arloji
Wadah sampel padat dan sebagai penutup
Pipet tetes
Untuk meneteskan larutan
Penjepit tabung reaksi
Untuk menjepit tabung reaksi
Klem dan statif
Sebagai penyangga peralatan gelas
Neraca
Untuk menimbang
Krus porselin
Untuk memanaskan sampel padat
Mortar dan alu
Untuk menghaluskan sampel padat
Corong
Untuk memindahkan larutan ke wadah yang bermulut kecil
Cawan penguap
Untuk menguapkan larutan
Labu ukur
Untuk mengukur volume larutan
Pipet volume
Untuk mengukur volume larutan
Labu alas bulat
Sebagai wadah larutan
Spatula
Untuk mengambil sampel padat